Sukuh Wisata Andalan Karanganyar PDF Print E-mail
Written by redaksi, on 29-06-2007 06:58
Views 1802
grojogan jumog
grojogan jumogPembangunan bidang pariwisata di Karanganyar yang kini dilakukan Pemerintah daerah (Pemda) Karanganyar, memang diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Daerah Asli Sendiri (PADS). Setidaknya, harapan terhadap sektor pariwisata dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Dan harapan tersebut dapat dilihat dari kebijakan Pemda Karanganyar yang menempatkan sektor pariwisata dalam motto ‘Intanpari’ industri, Pertanian dan Pariwisata). Namun demikian, dari ketiga sektor yang ditetapkan menjadi motto untuk memacu pertumbuhan ekonomi, tampaknya sektor pariwisata masih berada dalam kondisi kedodoran. Artinya, perkembangan sektor pariwisata tertinggal jauh dengan industri maupun pertanian.
Tertinggalnya sektor pariwisata rasanya cukup layak dipertanyakan, mengingat daerah Karanganyar sebenarnya memiliki banyak obyek wisata potensial untuk ‘dijual’.
Sesuai dengan hasil inventarisasi, potensi wisata Karanganyar meliputi obyek wisata alam, wisata budaya dan wisata binaan manusia. Khusus wisata alam terdiri Grojogan Sewu, wana wisata Gunung Bromo, camping Tawangmangu, puncak Lawu, hutan wisata Sekipan, bumi perkemahan perkemahan Delingan, air hangat Pablengan, air hangat Cumpleng dan lain-lainnya.
Mencari Investor
Sedangkan wisata budaya meliputi Candi Sukuh (Ngargoyoso), Candi Cetho (Jenawi), Candi Pelanggatan (Ngargoyoso), Candi Menggung (Tawangmangu), Situs Watukandang (Matesih), ziarah Jabalkanil (Matesih), Krendowahono (Gondangrejo), dan Museum Fosil (Gondangrejo). Sementara itu, wisata binaan manusia meliputi Dam Plalar(Kebakramat), Waduk Delingan dan Lalung (Karanganyar Kota). Selain obyek wisata alam, budaya maupun binaan manusia masih ada sejumlah tempat hiburan.
Dari sejumlah obyak wisata yang berhasil diinventarisasi tersebut, hanya obyek wisata tertentu yang layak untuk dijual kepada wisatawan asing.
Hal ini dapat dimaklumi, mengingat obyek wisata yang ada selama ini memang sebagian yang baru digarap berkait dengan kesulitan mencari investor. Selain itu, konsentrasi kunjungan wisatawan, terutama wisatawan manca negara yang jumlahnya masih relatif sedikit, mayoritas melakukan kunjungan ke wilayah Tawangmangu.
Terkonsentrasinya kunjungan wisatawan ke Tawangmangu itu menimbulkan keprihatinan tersendiri. Sebab, obyek wisata Tawangmangu yang secara geografis masuk wilayah Karanganyar pengelolaannya masih ditangani Dinas Pariwisata Daerah Pemda Tingkat I Jawa Tengah Terutama obyek wisata yang masuk dalam pengelolaan PPT (Perusahaan Pariwisata Tawangmangu). Dengan ditangani langsung oleh Pemda Tingkat I, pihak pemda setempat hanya kebagian 20 persen dari pendapatan penjualan obyek wisata di Tawangmangu. Pendapatan itu pun hanya bisa diperoleh dari penarikan retribusi kendaraan bermotor yang akan memasuki wilayah obyek wisata Tawangmangu.
Kawisuper
Khusus untuk obyek wisata Tawangmangu sendiri, meski banyak dikunjungi para wisatawan fasilitas yang ada selama ini serasa kurang ideal, karena di lokasi ini belum tersedia tempat parkir khusus bagi kendaraan terutama roda empat. Akibatnya, setiap hari besar atau liburan kendaraan roda empat yang mengantar wisatawan saling berjubel di tengah jalan, hingga menimbulkan persoalan tersendiri, khususnya menyangkut arus lalu lintas. “Kami Sebenarnya sudah mengusulkan kepada pemerintah untuk membuatkan tempat parkir”, ujar Sukiro staf PT Duta Indonesia Jaya, yang mengelola Grojogan Sewu.
Mendapati kenyataan itu pula, Pemda Karanganyar akhirnya tergugah mengembangkan obyek wisata Candi Sukuh. Tujuan pengembangan obyek wisata tersebut tidak lain untuk menjadikan obyek wisata tersebut menjadi tujuan wisatawan setelah Tawangmangu.
SukuhBahkan, Drs. Soeyono (Bupati Karangnyar 1987-1992) mencetuskan gagasan membenahi Candi Sukuh dan lingkungannya secara besar-besaran lewat program Kawisuper (Kawasan Sukuh Permai) sebagai ‘Tawangmangu ke Dua’. Rencana Kawisuper itu sendiri sebenarnya telah cukup matang, bahkan master plan telah digarap secara cermat. Direncanakan, pengembangan Candi Sukuh menjadi kawasan wisata alam memadai dilakukan secara bertahab selama 20 tahun.
Pengembangan Kawisuper di antaranya meliputi kawasan utama, kawasan pendukung, dan wilayah pendukung pesona. Khusus kawasan utama meliputi taman wisata alami Sukuh permai, taman wisata budaya Candi Sukuh, Bumi Perkemahan dan fasilitas Pasar, Sub terminal, taman parkir, dan jalan lingkar. Kawasan utama itu sendiri rencananya akan dilengkapi fasilitas rekreasi kebun bunga, tempat pertunjukan kesenian, lingkungan villa, ruang pamer, restaurant dan lain-lain. Sedangkan kawasan pendukung meliputi tiga wilayah yang dikonsentrasikan untuk penjualan hasil bumi dan souvenir wisata.
erlang, meski dari segi pendanaan memerlukan biaya tak sedikit, sekaligus memerlukan perhitungan cermat bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di sini. Tampaknya, perhitungan-perhitungan yang amat pelik ini pula, seakan mempurukkan program Kawisuper hanya sebatas pada hitungan di atas kertas, lantaran belum ada investor tergerak terjun di dalamnya*** -b (Kedaulatan Rakyat: Sabtu Pon, 3 Pebruari 1996).
PLAYMOVIES[ WATCH Liebesfilm [2018] HD STREAM MOVIE FULL ONLINE English, ,
Deutsch, Italiano SUBTITLE
-
PLAYMOVIES!^ WATCH Liebesfilm [2018] HD STREAM MOVIE FULL ONLINE English, ,
Deutsch, Italiano SUBTITLE
*How to Watch Liebesfilm Online Free?* [123-MOVIE]Li...
6 tahun yang lalu
0 Response to " "
Posting Komentar
di koment yaw and bila da kesalahan minta kritik