kir

BORAKS DAN FORMALIN PADA MAKANAN

Karya tulis ini dikerjakan dalam rangka pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia


















Oleh:
Franky (XC-19)
Kevin ( XC-20)
Patrick (XC-30)
Raditya (XC-33)

SMA KANISIUS
JAKARTA
2008

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis “Boraks dan Formalin pada Makanan”
Disusun oleh :
Franky (XC-19)
Kevin (XC-20)
Patrick (XC-30)
Raditya (XC-33)

Telah disahkan pada
hari :
tanggal :



Pembimbing


N. Widi Wahyono

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan sykur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki keterbatasan kemampuan.
Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki karya tulis kami di masa datang. Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan karya tulis lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan penggunaan boraks dan formalin sebagai pengawet pada makanan. Dengan begitu maka kesehatan akan lebih terjamin dan tidak ada lagi muncul berbagai penyakit baru yang diakibatkan penggunaan bahan-bahan terlarang sebagai bahan baku makanan. Kami juga mengharapkan kinerja yang lebih baik dan tegas serta efektif dari pihak pengawas makanan yang merupakan bagian dari kepemerintahan, sehingga makanan yang dihasilkan dari Indonesia dapat lebih terjamin dan sehat.

Penulis
HALAMAN MOTTO

Motto yang kami pegang dalam penulisan karya ilmiah ini adalah :

“ORA ET LABORA”

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini kami persembahkan untuk :

Seluruh pembaca dan masyarakat Indonesia yang menginginkan kemajuan bangsa dan kecerdasan bangsa.

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan………………………………………………………… 1
Kata Pengantar………………………………………………………………… 2
Halaman Motto…………………………………………………………………. 3
Halaman Persembahan………………………………………………………. 4
Daftar Isi………………………………………………………………...………… 5
Abstraksi……………………………………...………………………………….. 6
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………….. 7
1.2 Pembatasan Masalah……………………………………….…………….. 7
1.3 Perumusan Masalah………………………………………………….…… 8
1.4 Tujuan Penulisan……………………………………………..……………. 8
1.5 Metode Penelitian………….………………………………………………. 9
1.6 Hipotesa…………………....…………………………………………………. 9
1.7 Manfaat…………....………………………………………………………….. 9
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………… 11
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian…………….……………………………………………… 14
3.2 Sumber Data…………………………………………………………… …. 14
3.3 Teknik Pengumpulan Data…………………………………………… 14
3.4 Teknik Analisis Data…………………………………………………… . 15
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Boraks dan Formalin…………………………………… . 16
4.2 Dampak Penggunaan Boraks dan Formalin Pada Makanan… 16
4.3 Makanan yang Biasanya Mengandung Formalin atau Boraks 18
4.4 Peran pemerintah dalam memberantas boraks
dan formalin di Indonesia………………………………………………… 21
BAB V PENUTUP……………………………………………..…………………. 23
BAB VI DAFTAR PUSTAKA……………………… ………………………… 25

ABSTRAKSI

Karya tulis ini menjelaskan tentang bagaimana sekarang ini banyak kejadian penggunaan boraks dan formalin sebagai bahan pengawet makanan. Di mana kedua bahan tersebut sangat dilarang digunakan sebagai bahan baku makanan. Dan jika penggunaannya terus dilakukan dan dikonsumsi dapat menyebabkan berbagai penyakit terutama kanker dan bahkan kematian untuk tingkat yang lebih lanjut. Hal ini telah menjadi hal yang cukup serius dan menjadi suatu masalah yang berusaha diselesaikan dengan baik oleh berbagai pihak terutama pemerintah.
Sebagai pusat utama kelangsungan negara, pemerintah harus dapat dengan bijak memutuskan dan bertindak bagaimana penanganan kasus tersebut. Terutama kasus pada pembuatan bakso dengan bahan pengawet boraks dan berbagai makanan seperti ikan asin serta tahu yang diawetkan dengan menggunakan formalin. Berbagai solusi kami tuliskan di sini. Tetapi solusi tersebut tidaklah semuanya dapat dijalankan dengan hasil yang cepat dan ada kemungkinan banyak faktor yang menyebabkan penyelesaian masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Karena masalah ini harus kembali lagi kepada masyarakatnya yang terlibat langsung.
BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, hipotesa dan manfaat.

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekarang ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai campuran-campuran lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia dalam membuat makanan lebih efektif dan efisien. Tetapi di samping untuk makanan dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain. Di mana bahan kimia tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat fatal.
Hal ini sangat penting dan juga memprihatinkan. Fenomena ini merupakan salah satu masalah dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki. Janganlah sampai membiarkan hal ini terus berlarut dan akhirnya akibat menumpuk di masa depan. Oleh karena itu, kami berusaha merangkum sedemikian rupa dan mencoba membedah apa saja yang seharusnya dilakukan dan mengapa hal ini menjadi hal yang sangat penting.

1.2 Pembatasan Masalah

Boraks adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet kayu, antiseptik kayu dan pengontrol kecoa. Sedangkan formalin adalah bahan kimia yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga dan dalam industri tekstil serta kayu lapis.
Kedua bahan kimia tersebut memang berguna jika digunakan sesuai fungsinya, tetapi menjadi sangat berbahaya bila digunakan dalam pembuatan pangan. Di mana pangan itu merupakan segala sesuatu yang menjadi bahan makanan manusia. Dan akibat dari penggunaan bahan-bahan kimia tersebut bisa jadi sangatlah fatal, dari kanker hingga menyebabkan kematian.
Dalam karya tulis ini kami akan berusaha membahas pendeskripsian sedetail mungkin dari boraks dan formalin itu sendiri serta bagaimana kedua bahan kimia tersebut dapat digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuatan pangan. Begitu pula dengan berbagai akibat dari penggunaan boraks dan formalin pada pangan tersebut serta bagaimana solusi yang harus dilakukan demi membasmi hal ini dan mencegah terjadi lagi.

1.3 Perumusan Masalah

1 Apa faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk menggunakan boraks atau formalin pada pangan yang diproduksinya?
2 Jenis pangan apa saja yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau formalin pada proses pembuatannya?
3 Bagaimana mengetahui suatu pangan dibuat dengan bahan pengawet dari boraks atau formalin?
4 Apa akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan?
5 Bagaimana penanganan penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan ini supaya dapat dibasmi secara tuntas?

1.4 Tujuan Penulisan

Mengetahui pengertian boraks dan formalin.
Mengetahui jenis-jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin pada proses pembuatannya.
Mengetahui dampak negatif dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.
Mengetahui peranan pemerintah dalam memberantas penggunaan formalin dan boraks pada makanan.
1.5 Metode Penulisan

Pada penulisan karya tulis ini kami menggunakan satu metode, yaitu dengan angket. Di mana angket akan kami sebarkan dengan jumlah 40 lembar. Di mana angket itu berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai boraks dan formalin pada makanan mengacu pada tujuan yang telah ada.

1.6 Hipotesa

1 Boraks dan formalin merupakan bahan pengawet yang umumnya digunakan untuk industri tekstil, kayu, dsb. Dapat juga digunakan sebagai pembasmi serangga dan hal-hal lain yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan makanan.
2 Jenis pangan yang menjadi sasaran penggunaan boraks atau formalin pada proses pembuatannya adalah tahu, tempe, bakso dan ikan asin.
3 Akibat dari penggunaan boraks atau formalin pada produk pangan adalah berbagai gangguan pada saluran pencernaan, hati, saraf, otak, serta pada organ-organ yang berselaput yang terkena secara langsung. Dan bila terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan kanker bahkan kematian.
4 Sebenarnya pemerintah telah berperan dalam pemberantasan penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan. Tetapi tindakan-tindakan yang dilakukan pemerintah kurang tegas dan tidak tepat mengenai sasaran. Sehingga hingga sekarang kita masih sering melihat orang-orang yang keracunan atau terkena penyakit lainnya, disebabkan memakan makanan yang mengandung boraks atau formalin.

1.7 Manfaat

Dapat mengetahui cirri-ciri makanan dengan bahan baku boraks atau formalin sebagai pengawet sehingga dapat menghindarinya.
Dapat menghindari secara langsung penggunaan boraks dan formalik pada produk pangan.
Dapat menambah wawasan dengan mengetahui dampak yang diakibatkan dari penggunaan boraks dan formalin pada produk pangan.
Dapat membantu pencegahan dan pemberantasan penggunaan boraks dan formalin dengan berbagai solusi yang telah dipikirkan.
BAB II
LANDASAN TEORI


Boraks merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks biasa berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tetapi boraks tidak dapat larut dalam alkohol. Boraks biasa digunakan sebagai pengawet dan antiseptic kayu. Daya pengawet yang kuat dari boraks berasal dari kandungan asam borat didalamnya.
Asam borat sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh. Berikut beberapa pengaruh boraks pada kesehatan.
a. Tanda dan gejala akut :
Muntah-muntah, diare, konvulsi dan depresi SSP(Susunan Syaraf Pusat)
b. Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
Sedangkan formalin merupakan cairan tidak berwarna yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga, dan pengawet yang digunakan dalam industri tekstil dan kayu. Formalin memiliki bau yang sangat menyengat, dan mudah larut dalam air maupun alkohol. Beberapa pengaruh formalin terhadap kesehatan adalah sebagai berikut.
a. Jika terhirup akan menyebabkan rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
b. Jika terkena kulit akan menyebabkan kemerahan pada kulit, gatal, dan kulit terbakar
c. Jika terkena mata akan menyebabkan mata memerah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan kabur, bahkan kebutaan
d. Jika tertelan akan menyebabkan mual, muntah-muntah, perut terasa perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit membiru, hilangnya pandangan, kejang, bahkan koma dan kematian.
Boraks dan formalin akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan. Walaupun begitu, karena ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, banyak produsen makanan yang tetap menggunakan kedua bahan ini dan tidak memperhitungkan bahayanya. Pada umumnya, alasan para produsen menggunakan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan adalah karena kedua bahan ini mudah digunakan dan mudah didapat, karena harga nya relatif murah dibanding bahan pengawet lain yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Selain itu, boraks dan formalin merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Beberapa contoh makanan yang dalam pembuatannya sering menggunakan boraks dan formalin adalah bakso, kerupuk, ikan, tahu, mie, dan juga daging ayam.
Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak dapat mengetahui seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang digunakan dalam suatu makanan. Oleh karena itu lebih baik hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Berikut adalah beberapa cara mengidentifikasi makanan yang menggunakan formalin dan boraks.
- Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging.
- Kerupuk yang mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.
- Ikan basah yang tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah tua
dan tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat khas formalin.
- Tahu yang berbentuk bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari
3 hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, dan berbau menyengat khas formalin.
- Mie basah biasanya lebih awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat celcius), berbau
menyengat, kenyal, tidak lengket dan agak mengkilap.



















BAB III
METODE PENELITIAN

Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai dengan pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang satu dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data yang ada dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.

3.2 Sumber data
Sumber data kami adalah beberapa siswa SMA Kanisius, yang kira-kira kami ambil sampel adalah 40 siswa.

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan angket. Dengan angket kami dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang menjawab pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab dengan jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu akan saling berkaitan.



3.4 Teknik Analisis Data
Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan baik. Lalu kami mulai menghitung jumlah data, setelah itu kami mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, kami menuangkannya dalam karya tulis ini.












BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai apa itu boraks dan formalin, dampak penggunaan boraks dan formalin pada makanan dan jenis-jenis makanan yang mengandung boraks dan formalin yang kesemuanya itu dilengkapi dengan hasil angket sebelumnya.

4.1 Pengetahuan akan Boraks dan Formalin
Menurut hasil angket kami, didapatkan bahwa yang mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin adalah 29 orang dan yang tidak mengetahui begitu pasti apa itu boraks dan formalin adalah 11 orang, dari total 40 angket yang dibagikan.
Hal itu menunjukkan bahwa responden yang mengetahui secara persis apa itu boraks dan formalin lebih banyak daripada yang tidak mengetahui secara pasti. Jika dimasukkan dalam persen maka 72,5 % responden menyatakan mengetahui boraks dan formalin, sedangkan 27,5 % lainnya tidak begitu mengetahui tentang boraks dan formalin.
Hasil ini menunjukkan bahwa penyuluhan dan pengetahuan akan boraks dan formalin harus lebih sering disosialisasikan, agar diharapkan kita semua mengetahui secara pasti apa itu boraks dan formalin, sehingga dapat menggunakannya secara benar, sesuai dengan fungsinya. Maka diharapkan juga dengan pengetahuan akan boraks dan formalin tersebut, kasus penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan dapat dikurangi bahkan menghilang dari masyarakat.

4.2 Dampak Penggunaan Boraks dan Formalin Pada Makanan
Melalui hasil angket yang telah kami sebarkan sebelumnya, didapat hasil bahwa jumlah responden yang mengerti akan dampak angket hamper sama dengan responden yang tidak begitu tahu tentang dampak boraks dan formalin pada makanan. Adapun jumlah responden yang tahu dampak boraks dan formalin pada makanan adalah 18 orang dan yang tidak begitu tahu sebanyak 20 orang sedangkan yang sama sekali tidak tahu ada 2 orang. Jika dituangkan dalam presentasi adalah sebagai berikut :

1. Jawaban A : 45%
2. Jawaban B : 5%
3. Jawaban C :50%
Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden masih rancu atau bingung tentang apa dampak boraks dan formalin bagi tubuh tersebut.
Lalu apa sebenarnya dampak boraks dan formalin dalam makanan bila dikonsumsi tubuh kita?
a. Formalin
Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala diantaranya adalah tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya,serta gejala lainnya.
Pengaruh Formalin Terhadap Kesehatan :
• Jika terhirup
Rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan , sukar bernafas, nafas pendek, sakit kepala, kanker paru-paru.
• Jika terkena kulit
Kemerahan, gatal, kulit terbakar
• Jika terkena mata
Kemerahan, gatal, mata berair, kerusakan mata, pandangan kabur, kebutaan
• Jika tertelan
Mual, muntah, perut perih, diare, sakit kepala, pusing, gangguan jantung, kerusakan hati, kerusakan saraf, kulit
membiru, hilangnya pandangan, kejang, koma dan kematian.

b. Boraks
Efek toksiknya akan terasa bila boraks dikonsumsi secara kumulatif dan penggunaannya berulang-ulang. Pengaruh terhadap kesehatan :
• Tanda dan gejala akut :
Muntah, diare, merah dilendir, konvulsi dan depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat)
• Tanda dan gejala kronis
- Nafsu makan menurun
- Gangguan pencernaan
- Gangguan SSP : bingung dan bodoh
- Anemia, rambut rontok dan kanker.
Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang dianggap membahayakan. Oleh karena ada baiknya kita hindari makanan yang mengandung formalin dan boraks. Jauhkan anak-anak dari makanan yang mengandung boraks dan formalin. Formalin dan boraks tidak boleh digunakan dalam makanan.

4.3 Makanan yang Biasanya Mengandung Formalin atau Boraks
Berdasarkan hasil penelitian melalui angket yang telah kami sebarkan, jumlah responden yang menganggap bahwa tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering diberi formalin sebanyak 33 orang, sedangkan yang memilih ikan sebanyak 6 orang, dan 1 orang memilih kerupuk. Sedangkan menurut makanan-makanan yang biasa mengandung boraks dan formalin yang biasanya mereka konsumsi, jumlah responden yang memilih tahu dan bakso sebanyak 28 orang, 10 orang memilih ikan dan 2 orang memilih kerupuk.
Data ini menunjukkan bahwa kebanyakan siswa SMA Kanisius beranggapan bahwa tahu dan bakso merupakan makanan yang biasanya diberi formalin atau boraks. Tahu dan bakso memang cukup dikenal sering diberi formalin maupun boraks, namun bukan mereka makanan yang paling sering diberi formalin maupun boraks. Berdasarkan penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005, penggunaan boraks formalin pada ikan dan hasil laut menempati peringkat teratas. Yakni, 66 persen dari total 786 sampel. Sementara mi basah menempati posisi kedua dengan 57 persen. Tahu dan bakso berada di urutan berikutnya yakni 16 persen dan 15 persen.
Dan dari pertanyaan nomor tiga pada angket ternyata responden banyak menjawab bahwa mereka paling sering mengkonsumsi tahu dan bakso. Padahal, menurut kebanyakan dari mereka tahu dan bakso adalah makanan yang biasanya mengandung boraks atau formalin. Mengapa mereka masih tetap sering mengonsumsinya meskipun menganggap bahwa tahu dan boraks yang paling sering mengandung formalin dan boraks? Mungkin hal ini disebabkan karena siswa SMA Kanisius percaya bahwa para pedagang di Kanisius pasti tidak memberikan formalin maupun boraks pada dagangannya, maka mereka tidak takut untuk mengonsumsinya.
Namun tetap saja, boraks dan formalin sangatlah berbahaya bila termakan. Walaupun berdasarkan hasil penelitian Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia tahun 2005 penggunaan boraks dan formalin paling banyak adalah pada ikan dan hasil laut, namun jumlah 16 persen dan 15 persen tetap merupakan jumlah yang besar. Kita harus berhati-hati dalam memilih makanan yang akan kita makan, terutama makanan-makanan yang sedang marak diberi boraks maupun formalin.
Oleh karena itu, di bawah ini kami paparkan mengenai ciri-ciri dari beberapa makanan yang diberi boraks maupun formalin:
a. Mi basah
Penggunaan formalin pada mi basah akan menyebabkan mi tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius). Baunya agak menyengat, bau formalin. Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie normal. Penggunaan boraks pada pembuatan mi akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal.
B. Tahu
Tahu merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat, karena rasa dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun dibalik kelezatannya kita perlu waspada karena bisa saja tahu tersebut mengandung bahan berbahaya. Perhatikan secara cermat apabila menemukan tahu yang tidak mudah hancur atau lebih keras dan kenyal dari tahu biasa, kemungkinan besar tahu tersebut mengandung bahan berbahaya, bisa formalin maupun boraks. Selain itu, tahu yang diberi formalin tidak akan rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es ( 10 derajat Celsius). Tahu juga akan terlampau keras, namun tidak padat. Bau agak mengengat, bau formalin.
C. Bakso
Bakso tidak rusak sampai lima hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Teksturnya juga sangat kenyal.
D. Ikan segar
Ikan segar yang diberi formalin tekstur tubuhnya akan menjadi kaku dan sulit dipotong. Ia tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, bukan merah segar dan warna daging ikan putih bersih.
E. Ikan asin
Ikan asin yang mengandung formalin akan terasa kaku dan keras, bagian luar kering tetapi bagian dalam agak basah karena daging bagian dalam masih mengandung air. Karena masih mengandung air, ikan akan menjadi lebih berat daripada ikan asin yang tidak mengandung formalin. Tidak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar ( 25 derajat Celsius). Tubuh ikan bersih, cerah.



4.4 Peran pemerintah dalam memberantas boraks dan formalin di Indonesia
Walaupun penyebaran boraks dan formalin di Indonesia sudah luas sekali dan sudah menjadi umum, pemerintah masih tidak mengambil langkah yang tegas dalam menangani hal ini. Buktinya bisa didapat, bahwa ternyata penggunaan formalin dan boraks sebagai bahan pengawet makanan masih merajalela.
Sebenarnya, pemerintah sudah berusaha mengambil tindakan, yaitu dengan melalui Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa langkah sudah diambil oleh BPOM, seperti : melarang panganan permen merek white rabbit creamy, kiamboy, classic cream, black currant, dan manisan plum; mengeluarkan permenkes no. 722/1998 tentang bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam pangan; dan melakukan sosialisasi penggunaan bahan tambahan makanan yang diizinkan dalam proses produksi makanan & minuman sesuai UU No. 23/1992 untuk aspek keamanan pangan, & UU No. 71/1996. Tetapi upaya yang dilakukan Badan POM tersebut, hanya dianggap gertakan oleh para pedagang, karena Badan POM hanya mengeluarkan undang-undang dan aturan. Tetapi Badan POM tidak melakukan tindakan tegas seperti memberi sanksi tegas bagi pedagang yang masih menggunakan boraks dan formalin, bahkan badan ini masih kurang gencar dalam melakukan razia.
Dari data angket yang kami sebarkan ke beberapa responden, terdapat pertanyaan : “Menurut anda apakah peran pemerintah sudah ada dalam pemberantasan formalin? “ Dan dari pertanyaan itu, sebanyak 4 orang menjawab upaya pemerintah sudah banyak, sebanyak 17 orang menjawab upaya pemerintah sudah lumayan, dan terakhir 19 orang menjawab upaya pemerintah tidak ada sama sekali.
Dari hasil angket diatas, dapat disimpulkan bahwa upaya pemerintah masih kurang, karena lebih banyak orang yang beranggapan bahwa upaya pemerintah masih sangat kurang. Ini mungkin disebabkan karena memang pemerintah kurang serius / tegas dalam menangani masalah ini, padahal ini adalah masalah yang serius, karena dapat membahayakan kesehatan manusia. Pemerintah seharusnya lebih gencar dalam menangani masalah ini.
BAB V
PENUTUP

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran.

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab IV dapat disimpulkan bahwa:
a. Sebagian besar dari kita telah mengetahui tentang boraks dan formalin secara pasti, tetapi ada juga sebagian kecil lainnya yang belum begitu mengetahui apa itu boraks dan formalin.
b. Masih ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan, walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti.
c. Menurut responden tahu dan bakso adalah makanan yang paling sering menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin. Tetapi menurut penelitian BPOM pada tahun 2005, ikan adalah bahan makanan yang paling sering menjadi sasaran boraks dan formalin.
d. Pemerintah masih sangat kurang dan tidak tegas dalam mengatasi masalah penggunaan boraks dan formalin, sehingga masih banyak kasus mengenai hal ini terjadi.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
Ø Berikan penyuluhan lebih lanjut kepada masyarakat mengenai boraks dan formalin, pengertian, fungsinya, serta dampaknya apabila tidak digunakan sesuai fungsinya.
Ø Pengawasan yang lebih ketat oleh pemerintah dan pengambilan tindakan tegas, seperti mengirimkan pengawas-pengawas pemerintah ke daerah-daerah tertentu dan membuat undang-undang mengenai boraks dan formalin.
Ø Masyarakat harus lebih jeli dalam memilih makanan dan tidak membelinya bila sepertinya mengandung bahan formalin maupun boraks.
Ø Kesadaran dari masyarakat untuk membantu pemberantasan dan pencegahan penggunaan boraks dan formalin pada bahan makanan. Seperti melaporkan kepada yang berwajib jika melihat ada orang lain yang sengaja menggunakan boraks dan formalin pada makanan yang dijualnya, dan juga tidak secara sembarangan menjual boraks dan formalin, tanpa mengetahui latar belakang pembeliannya.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA


http://www.beritaindonesia.co.id
http://www.depkes.go.id
http://www.disnakkeswan-lampung.go.id
http://id.wikipedia.org
http://www.gizi.net

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

kir

ANALISIS PENOKOHAN DALAM NOVEL
“JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2”





.
DISUSUN OLEH :

MOCH. JUNAIDI HERMANSYAH
NIS. 9904







PEMERINTAHAN DAERAH KAB.MOJOKERTO
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI I SOOKO
2008





MOTTO

“DIFFERENT ISN’T ALWAYS BETTER,
BUT THE BEST IS ALWAYS DIFFERENT”



“PERBEDAAN TIDAKLAH SELALU LEBIH BAIK,
AKAN TETAPI YANG TERBAIK SELALU BERBEDA”















v



HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis berjudul, “ANALISIS PENOKOHAN DALAM NOVEL JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2” ini telah disahkan pada:

Hari : Selasa
Tanggal : 15 April 2008
Karya tulis oleh : MOCH.JUNAIDI HERMANSAYAH
NIS : 9904

Sebagai pemenuhan tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA NEGERI I SOOKO, oleh guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia :





SUBANDI, S.Pd
NIP.132203.265













vi


HALAMAN PERSEMBAHAN



Karya Tulis ini saya persembahkan untuk :
1.Bapak Ibu guru SMA NEGERI I SOOKO MOJOKERTO
2.Orang tua saya tercinta
3.Teman-teman saya di kelas XII IA 4
4.Serta para pembaca novel-novel Indonesia





















vii
ABSTRAK

NAMA : MOCH.JUNAIDI HERMANSYAH
NIS : 9904
PROGAM STUDI : IPA
JUDUL KARYA TULIS :ANALISIS PENOKOHAN DALAM NOVEL “JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2”
TAHUN AJARAN : 2007/2008

Sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan,
gagasan, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa. Novel selalu dilengkapi dengan unsure intrinsik, salah satunya adalah penokohan. Akan tetapi, dalam menampilkan tokohnya pengarang sering menampilkan secara implisit sehingga tidak semua pembaca dapat memahami maksud dalam sebuah novel. Untuk itulah kami menyusun karya tulis ini dengan memberi penjelasan yang lebih mendalam tentang penokohan dalam karya sastra bentuk novel yang berjudulkan “JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2”.
Dalam pengukapannya penulis menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian non hipotosis yang hanya menggambarkan suatu data yang diperoleh dari analisis novel.
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai macam penokohan dalam novel tersebut. Akan tetapi inti dari semuanya adalah penokohan ada dua macam karakter(tokoh utama dan sampingan) yang mempunyai peranan yang berbeda, sehingga dapat menghidupakan alur dari novel itu sendiri.
Berdasarkan dari hasil analsis ini, disarankan agar dilakukan analisii lebih lanjut dengan menggunakan novel yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk lebih mendalami unsur intrinstik penokohan dari berbagai novel yang berbeda.


viii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dan atas segala Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan judul “ANALISIS PENOKOHAN DALAM NOVEL JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2”.
Karya ilmiah ini disusun disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia. Karya tulis ini menganalisis tentang unsur intrinsik yaitu penokohan dalam karya sastra prosa fiksi berbentuk novel JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2. Metode yang saya gunakan adalah metode deskriptif yaitu dengan menganalisis data yang diperoleh dalam bentuk yang kompleks sehingga dengan mudah diterima oleh masyarakat.
Sehubungan dengan tersusunnya karya tulis ini penulis dapat mendapat bantuan dari berbagai pihak, Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan karya tuli ini, khususnya kepada:
1.Bapak Subandi,S.Pd selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
2.Seluruh warga kelas XII IA 4 SMA Negeri I Sooko Mojokerto
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang.
Semoga karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


Mojokerto, 14 April 2008



Penulis


x
DAFTAR ISI

HALAMAN MOTTO……………………………………………………………………v
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………...vi
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………………...vii
ABSTRAK……………………………………………………………………………...viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...x
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….xi
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………….01
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………….02
1.3 TUJUAN……………………………………………………………..02
1.4 MANFAAT…………………………………………………………..02
1.5 METODE PENELITIAN……………………………………………02
BAB II : KAJIAN TEORI
1.1PENGERTIAN NOVEL…………………………………………….03
1.2 PENGERTIAN PENOKOHAN…………………………………….03
BAB III : PEMBAHASAN
1.1SINOPSIS……………………………………………………………05
1.2 PENOKOHAN……………………………………………………....07
1.3 ANALSIS PENOKOHAN…………………………………………..08
BAB IV : PENUTUP
4.1 KESIMPULAN……………………………………………………....11
4.2 SARAN………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………12
RIWAYAT HIDUP PENULIS………………………………………………………….13




xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan,
gagasan, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat-alat bahasa ( Sumarno dan Saini, 1991 : 3). Pernyataan di atas mengandung makna bahwa manusia menggunakan karya sastra sebagai sarana untuk mengungkapkan gagasan, pengalaman, pemikiran dan sebagainya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa karya sastra sangat bermanfaat bagi manusia dan pembacanya.
Karya sastra yang baik adalah karya sastra yang mampu meniggalkan kesan yang
mendalam bagi pembacanya. Pembaca dapat dengan bebas melarutkan diri bersama karya itu, dan mendapatkan kepuasan oleh karenanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suatu karya bisa dijadikan media dakwah.
Menurut Aristoteles karya sastra dapat digolongkan dalam beberapa kriteria. Ada tiga kriteria dipandang dari segi perwujudannya, diantara ketiga kriteria tersebut adalah teks naratik ( epik ) yaitu novel, roman dan cerpen.
Dalam sebuah novel yang merupakan salah satu bentuk karya sastra, terdapat unsur intrinstik dan ektrinstik yang selalu melingkupi jalan ceritanya. Dan unsur intrinstik yang paling menonjol adalah penokohan.
Penokohan menjadi unsur yang sangat penting dalam sebuah novel, yang menjadi dasar pengarang dalam mengembangkan karangannya. Akan tetapi, dalam menampilkan tokohnya pengarang sering menampilkan secara implisit sehingga tidak semua pembaca dapat memahami maksud dalam sebuah novel. Untuk itulah kami menyusun karya tulis ini dengan memberi penjelasan yang lebih mendalam tentang penokohan dalam karya sastra bentuk novel.


01

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penokohan yang ada dalam novel ‘JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2’ ?
2. Bagaimana penggambaran tokoh yang terdapat dalam novel ‘JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2’?

1.3 Tujuan
2.Mendeskripsikan penokohan yang ada dalam novel ‘JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2’
3.Mendiskripsikan cara penulis dalam menggambarkan tokoh dalam novel ‘JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2’

1.4 Manfaat
1. Sebagai wacana bagi pelajar
2. Sebagai wacana awal bagi penelitian yang selanjutnya
3. Sebagai literature untuk lebih memahami penokohan dalam sebuah novel

1.5 Metode Penelitian
Dlam karya tulis ini, digunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian non hipotosis yang hanya menggambarkan suatu data yang diperoleh dari analisis novel. Sedangkan sumber datanya berupa novel ‘JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2’





02




BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN NOVEL
Novel timbul sebagai suatu yang menggambarkan tentang kejadian sehari-hari di masyarakat, meskipun kejadian yang tidak nyata, tetapi itu merupakan sesuatu yang dapat dipahami dengan prinsip yang sama dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam novel itu lebih mentikberatkan kepada tokoh manusia ( peran ) di dalam karangannya dari pada terjadinya dan secara keseluruhan mengambil bentuk yang dikatakan dengan ciptaan dunia berdasarkan kepada perbedaaan individu. Definisi novel dapat dimengerti dari beberapa definisi dan berbagai tokok, seperti:
2.Menurut Virginia Holf ( Lubis, 1960 : 30 )
Novel adalah suatu kronil penghidupan merenungkan dan melukiskan dalam bentuk tertentu, pengaruh, ikatan, hasil, kehancuran atau tercapainya gerak-gerik manusia.
3.Menurut H.B.Jassin ( pada buku tifa penyair dan daerahnya )
Novel adalah suatu karangan prosa yang bersifat cerita dan yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang luar yang mengalihkan tujuan nasib mereka.

Novel menurut bahasa artinya kabar/pemberitahuan, namun menurut istilah adalah bentuk prosa yang ringkas isinya, lebih terbatas dari pada roman dan lebih panjang dari pada cerpen, sedangkan sifat-sifat dan perbuatan pelaku-pelaku dalam noveltidak diuraikan secara panjang lebar seprti roman.

2.2 PENGERTIAN PENOKOHAN
Biasanya di dalam suatu cerita fiksi terdapat tokoh cerita atau pelaku cerita. Tokoh cerita bisa satu atau lebih. Tokoh yang paling banyak peranannya di dalam suatu cerita di sebut tokoh utama. Antara tokoh yang satu dengan yang lain ada keterkaitan. Tindakan tokoh cerita ini merupakan rangkaian peristiwa antara satu kesatuan waktu dengan waktu yang lain. Setiap perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tokoh tentu ada penyebabnya dalam hal ini adalah tindakan-tindakan atau peristiwa sebelumnya. Jadi mengikuti atau menelusuri jalannya cerita sama halnya dengan mengikuti perkembangan tokoh melalui tindakan-tindakannya. Namun definisi penokohan juga disebutkan oleh beberapa tokoh. Yaitu:
1.Menurut Jones dalam Nurgiyantoro
Penokohan adalah gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita ( 1998 : 165 ), atau penokohan karakter adalah begaimana cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan watak tokoh-tokoh dalam cerita rekannya ( Esten, 1994 ).
2. Menurut Stanton dalam Semi (1984:31)
Yang dimaksud dengan penokohan dalam suatu fiksi biasanya dipandang dari dua segi. Pertama: mengacu kepada orang atau tokoh yang bermain dalam cerita; yang kedua adalah mengacu kepada perbauran dari minat, keinginan, emosi, dan moral yang membentuk individu yang bermain dalam suatu cerita.
4.Menurut Sumardjo dan Saini
Melukiskan watak tokoh dalam cerita dapat dengan cara sebagai berikut:
1. Melalui perbuatanya, terutama sekali bagaimana ia bersikap dalam menghadapi
situasi kritis.
2. Melalui ucapan-ucapannya.
3. Melalui gambaran fisiknya
4. Melalui keterangan langsung yang ditulis oleh pengarang ( 1991 : 65-66).
Sudjirman menyebutkan ada dua metode untuk menggambarkan watak tokoh, yaitu metode analitik dan metode dramatik. Metode analitik, biasa bisa juga disebut metode peran adalah pemaparan watak tokoh secara rinci baik ciri fisik maupun psikisnya. Sedang metode dramatik adalah penggambaran watak tokoh melalui pikiran, ucapan, tingkah laku tokoh, lingkungan ataupun dari penampilan fisik saja.
Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa penokohan adalah pelukisan tokoh/pelaku melalui sfat-sifat dan tingkah laku dalam cerita.

04
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 SINOPSIS
“JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2” merupakan sebuah novel setebal 184 halaman karya penulis ternama Indonesia Umar Kayam. Novel ini menceritakan kisah seorang pemuda pribumi Indonesia yang belajar menuntut ilmu di Negeri Paman Sam.
Eko pemuda cerdas anak pasangan Harimurti dengan Sulistyanigsih ini mendapatkan beasiswa dari AFS(American Field Service) untuk belajar di Amerika Serikat dan bahkan menamatkan Sekolah Menengah Atas di Sunnybrook College di kota Sunnybrook, Connecticut, AS. Setelah dua tahun sekolah dan menamtkan masa SMAnya di Sunnybrook College, Eko ingin kembali ke tanah air untuk berbhakti kepada Negara dan orangtuanya di Indonesia . Akan tetapi, karena terbentur masa lalu ayahnya yang dianggap tidak bersih dari G30S/PKI akhirnya Eko melanjutkan study nya di Sunnybrook College. Setelah mendapatkan ijazah Sunnybrook College dengan predikat summa cum laude, Eko langsung diterima di perusahaan penerbutan Asia Books, sebuah perusahaan penerbitan internasional di New York. Kehidupan Eko di New York tidak hanya sekedar untuk belajar dan bekerja tetapi ia juga menjalin hubungan dengan masyarakat New York layaknya di Indonesia. Pada akhir bulan September, musim gugur, dipinggir sungai kecil di batas kota, ia berkenalan dengan wanita cantik Amerika keturunan Yahudi bernama Claire Levin. Mereka semakin dari semakin intim layaknya orang berpacaran.
Harimurti dan Sulis orang tua Eko, yang merindukan kedatangan anak semata mayangnya itu. Tiba-tiba mereka mendapatkan surat dari New York yang berisikan eko meminta restu dari Bapak-Ibunya untuk meikah dengan gadis Amerika dari keturunan Yahudi. Mereka sempat terkejut dengan isi surat yang dikirim Eko, karena anak mereka akan menikah dengan gadis asing keturunan yahudi pula yang tentu saja berlainan agama dengan Eko. Akan teapi dengan bijaksana dan demi kenyamanan hidup Eko, Hari dan Suli membalas surat Eko dan Merestui hubungan mereka.
Maka pesta perkawinan Eko dan Claire pun terjadilah. Perkawinan sipil, bukan perkawinan agama. Claire menggunakan gaun putih yang sederhana namun cukup chic, sedang Eko, memenuhi pesan ibunya, memakai setelan hitam, tuxedo, berdasi kupu putih, dan berpeci hitam. Eko mengucapkan surat Al-Fatihah dan surat Ar-Rumm sebagai janji kepada orang tuanya dan dirinya sendiri. Sedang Alan Bernstein dipilih Eko sebagai walinya. Pernikahan itu hanya dihadiri hanya kurang lebih lima puluh undangan seperti yang diinginkan keluarga Levin. Setelah mengadakan pesta yang cukup melelahkan Claire dan Eko mendapatkan kado istimewa dari Alan Bernstein yang merupakan rekan kerja sekaligus orangtua angkat Eko di New York, Ia memberikan sebuah surat tugas sekaligus sebagai tiket bulan madu untuk Eko dan Claire ke Tokyo, Hongkong, Singapura, Kuala Lumpur, dan Jakarta. Mereka sangat senang dan berterima kasih kepada Alan dan tentu saja kepad Asia Books tempat Eko bekerja.
Mereka pun memulai perjalanan mereka ke Tokyo dilanjutkan ke Hongkong, singapura, Kuala Lumpur dan di lanjutkan ke Jakarta. Hari, Suli, serta Lantip dan Halimah, paman dan bibi Eko menjemput kedatangan mereka di bandara Soekarno-Hatta.
Setelah menunggu dua jam karena buruknya cuaca, akhirnya Eko beserta Claire akhirnya datang, mereka disambut dengan lambaian tangan orang tua dan paman bibi dari kejauhan. Di dalam benak Suli anaknya nampak beda, ia kelihatan nampak lebih tinggi, lebih putih dan nampak lebih kurus dan Claire kok nampak bule betul. Mereka pun saling berpelukan dan bersalaman seraya merayakan kedatangan Eko dan Claire.
Eko dan Claire di jamu oleh orang tua mereka layaknya tamu spesial datang dari jauh. Mereka dimanjakan dengan masakan asli Indonesia yang begitu beragam, musik gamelan yang begitu terlatih yang dimainkan oleh Lantip dan Harimurti. Tentu saja hal ini terasa asing oleh Claire, namun Eko selalu menjelaskan dan juga didukung oleh Suli dan Halimah yang memberitahu akan ke-khasan masakan Indonesia khususnya jawa dan padang. Mulai pecel, sup buntut, sambal terasi, sampai masakan padang yang terkenal pedas dan berlemak. Eko dan Claire juga melakukan bulan madu dengan mengunjungi pusat-pusat kota di Jakarta dan tidak lupa sowan ke kerabat oangtua mereka. Suatu hari mereka sowan ke rumah pakde Tommi dan bibi Jannet, sepupu dari Harimurti yang selalu berbeda pendapat dengan Hari akan pemugaran makam embah kakung-putri Eko. Tommi dan Jannet memang terkenal agak sombong dan suka pamer kekayaan, namun mereka orang yang baik.
Setelah kurang lebih satu bulan setengah tinggal di Jakarta dan karena masa tugasnya di Asia tenggara telah habis, Eko dan Claire pun memutuskan untuk kembali ke New York. Mereka di Lepas oleh Hari, Suli, Lantip dan Halimah di bandara dengan haru. Dalam perjalanannya di pesawat, eko berfikir bahwa ia telah kehilangan kejawaan, keIndonesiaan serta sadar bahwa telah menempuh jalan menikung dari kerabat besarnya. Namun hal itu tidak membuatnya sedih dan kecewa telah memiliki istri orang Amerika keturunan Yahudi.
3.2PENOKOHAN
Dari cuplikan sinopsis novel “JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2” di atas, dapat diketahui bahwa unsur intrinsic yaitu penokohan begitu terlihat dengan berbagai macam karakteristiknya. Adapun tokoh yang terdapat dalam novel ini adalah

1.TOKOH UTAMA
Eko Harimurti
2.TOKOH SAMPINGAN:
Claire Levin
Harimurti ( Ayah Eko )
Sulistianingsih ( Ibu Eko )
Lantip (paman Eko )
Halimah ( Bibi Eko )
Tommi ( Paman Eko )
Jannet ( Istri Tommi )
Sedangkan peranan tokoh yang digambarkan melalui sifatnya dalam novel “JALAN MENIKUNG PARA PRIYAYI 2” ini adalah :
1.TOKOH PROTAGONIS:
Eko
Harimurti
Sulistianingsih
Lantip
Halimah
Claire
Jannet

2. TOKOH ANTAGONIS:
Tommi

3.3ANALISIS PENOKOHAN

I. PROTAGONIS
1. Eko
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Tidak lupa Eko mengirim surat ke Indonesia untuk mendapatkan restu dari
Orang tuanya karena akan menikahi Claire.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Berbakti kepada rakyat dan Negara! Ya. ini janjiku kepada orang tua saya, kepada seluruh keluarga besar saya.”
* Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Eko mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
2.Claire Levin
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Claire pun tidak dapat tidak selain mencobanya,lauk demi lauk yang ditawarkan Haru dan Suli.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Claire dan Eko akan selalu merindukan Bapak, Ibu, paman Lantip dan bibi halimah. Terima kasih Atas semuanya…..”
* Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Claire mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.

08

3.Harimurti
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Dan Harimurti dengan terampilanya memainkan pengantarnya , dan anak-anak mereka menikmati makananya dengan manja.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Saya Harimurti, bapaknya Eko. Jadi, bapakmu juga. Dan ini Etek halimah dan pakde Lantip. Kenalkan saja ya, Claire.”
* Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Harimurti mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.

4.Sulistianingsih
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Suli langsung merangkul anakya dan menciuminya seakan melunaskan nazar yang sudah lama dikandung.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Claire, kalau kamu sudah mengantuk dan mau segera tidur, tunggu dulu, ya? Biar mbok nem bereskan tempat tidur kalian dan pasang obat nyamuk.
* Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Sulistianingsih mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.

5.Lantip
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Tak luput Lantip pun ikut menawarkan makanan khas jawa itu kepada Claire.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Kalau sudah hilang capek kalian, besok-besok kalian ganti main dan makan di rumah kami.”

09
* Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Lantip mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.

6.Halimah
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Sambil menunggu Suli dan Halimah menyiapkan makanan.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Etek nanti masak masakan padang buat Claire. Maukan Claire?”
* Dari cuplikan diatas dapat diketahui bahwa Halimah mempunyai peran yang protagonis yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.

7.Jannet
a.Melalui penggambaran perilakunya:
Jannet segera menyuruh pelayan untuk menyiapkan itu semua. Mereka segera minum setelah pelayan dating membawa minuman.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Ayo Claire, ambilah. Jangan malu-malu. Ini hadiah dari auntie, kok.”


II. ANTAGONIS
1. Tommi
a.Melalui penggambaran oleh tokoh lain:
Eko merah padam menahan geram setelah mendengar ucapan pamannya itu.
b.Melalui cuplikan pembicaraan tokoh :
“Eko sudah berapa tahun di Amerika, kok masih sawo mateng saja kulitmu? Tapi disana kulit begitu yang paling laku ya, Ko, Claire? Dan kau, Claire, putih seperti batu pualam, rambutmu hitam kecoklat-coklatan, hidungmu mancung meski tidak semancung Yahudi-yahudi kebanyakan. Wah, sempurna betul. Cuantik Ko Istimu.”

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Novel itu suatu karangan prosa yang bersifat cerita dan yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang luar yang mengalihkan tujuan nasib mereka. Dari hasil analisis di atas,dapat diketahui novel tersebut dibangun oleh berbagai macam penokohan yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Secara umum penokohannya dibagi dua macam:
1.TOKOH UTAMA yang diperankan oleh Eko Harimurti, yaitu pemuda pribumi yang mencari ilmu di Amerika Serikat.
2.TOKOH SAMPINGAN yang seara garis besar diperankan oleh Lantip(Ayah Eko), Sulistianingsih(Ibu Eko), Lantip, Halimah, Claire(istri Eko), Jannet, dan Tommi.

Disini dapat terlihat bahwa dalam novel ini pengarang menampilkan penokohan secara eksplisit, yaitu dengan cara langsung (menggambarkan bentuk lahir) dan secara tidak langsung (menunjukkan bagaiman perilakunya).

4.2SARAN
Adapun saran yang penulis berikan ialah
1.Diharapkan para pembaca novel ini dapat lebih mengenal dan mengetahui akan penokohan yang ada dalam novel ini.
2.Hendaknya mengambil hikmah dari isi novel ini sebagai salah satu acuan hidup para pemuda Indonesia untuk kehidupan masa depan kelak.
3.Hendaknya dapat meneladani sifat tokoh utam Eko dalam kehidupannya.

Dengan adanya pembahasan unsure penokohan dalam novel ini, saya berharap akan ada analisis lebih lanjut dengan menggunakan unsur-unsur yang lainnya.




DAFTAR PUSTAKA


Aminuddin.1987.Pengantar Apresiasi Karya sastra.Bandung: Sinar Baru.

Semi ,M.Atar. 1998 .Anatomi Sastra. Padang: Angkasa raya.

Rampan, Korrie Layun. 2000.Angkatan 2000 dalam sastra Indonesia. Cetakan Pertama Jakarta: PT Gramedia Indonesia.

http://yudhim.blogspot.com/













12


RIWAYAT HIDUP PENULIS




NAMA : MOCH. JUNAIDI HERMANSAYAH
NIS : 9904
KELAS : XII IA 4
TTL : MOJOKERTO, 18 JUNI 1990
ALAMAT : BUMI SOOKO PERMAI
E-MAIL : herman_chanersyah@yahoo.co.id
HOBBY : BERWIRAUSAHA
MOTTO : “DIFFERENT ISN’T ALWAYS BETTER,
BUT THE BEST IS ALWAYS DIFFERENT”
SEKOLAH : 1. SDN KRANGGAN I MOJOKERTO
2. SLTPN I KOTA MOJOKERTO
3. SMA NEGERI I SOOKO KAB, MOJOKERTO

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Bangun Datar merupakan bangun dua dimensi. Satuan-satuan yang biasanya digunakan adalah :

Satuan Panjang: { kilometer (km), meter (m), centimeter (cm), dll } dan
Satuan Luas :{ kilometer persegi (km2), hektometer persegi (hm2/ hektar), meter persegi (m2), dll }.

Satuan Panjang biasa digunakan untuk panjang sisi-sisi bangun datar dan keliling bangun datar. Sedangkan Satuan Luas digunakan untuk luas bangun datar.

Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.

Nama-nama Bangun Datar

* Persegi
* Persegi Panjang
* Segitiga
* Jajar Genjang
* Trapesium
* Layang-layang
* Belah Ketupat
* Lingkaran

Rumus Bangun Datar

Rumus Persegi

Luas = Sisi (s)2
Keliling = Sisi (s) x 4

Rumus Persegi Panjang

Luas = Panjang (p) x Lebar (l)
Keliling = Panjang (p) x 2 + Lebar (l) x 2

Rumus Segitiga

Luas = ½ x Alas (a) x Tinggi (t)
Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)

Rumus Jajar Genjang

Luas = Alas (a) x Tinggi (t)

Rumus Trapesium

Luas = ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi (t)

Rumus Layang-layang

Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2

Rumus Belah Ketupat

Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2

Rumus Lingkaran

Luas = π (pi) x jari-jari (r)2

Bangun Datar merupakan bangun dua dimensi. Satuan-satuan yang biasanya digunakan adalah :

Satuan Panjang: { kilometer (km), meter (m), centimeter (cm), dll } dan
Satuan Luas :{ kilometer persegi (km2), hektometer persegi (hm2/ hektar), meter persegi (m2), dll }.

Satuan Panjang biasa digunakan untuk panjang sisi-sisi bangun datar dan keliling bangun datar. Sedangkan Satuan Luas digunakan untuk luas bangun datar.

Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.

Nama-nama Bangun Datar

* Persegi
* Persegi Panjang
* Segitiga
* Jajar Genjang
* Trapesium
* Layang-layang
* Belah Ketupat
* Lingkaran

Rumus Bangun Datar

Rumus Persegi

Luas = Sisi (s)2
Keliling = Sisi (s) x 4

Rumus Persegi Panjang

Luas = Panjang (p) x Lebar (l)
Keliling = Panjang (p) x 2 + Lebar (l) x 2

Rumus Segitiga

Luas = ½ x Alas (a) x Tinggi (t)
Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)

Rumus Jajar Genjang

Luas = Alas (a) x Tinggi (t)

Rumus Trapesium

Luas = ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi (t)

Rumus Layang-layang

Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2

Rumus Belah Ketupat

Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2

Rumus Lingkaran

Luas = π (pi) x jari-jari (r)2

Bangun Datar merupakan bangun dua dimensi. Satuan-satuan yang biasanya digunakan adalah :

Satuan Panjang: { kilometer (km), meter (m), centimeter (cm), dll } dan
Satuan Luas :{ kilometer persegi (km2), hektometer persegi (hm2/ hektar), meter persegi (m2), dll }.

Satuan Panjang biasa digunakan untuk panjang sisi-sisi bangun datar dan keliling bangun datar. Sedangkan Satuan Luas digunakan untuk luas bangun datar.

Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.

Nama-nama Bangun Datar

* Persegi
* Persegi Panjang
* Segitiga
* Jajar Genjang
* Trapesium
* Layang-layang
* Belah Ketupat
* Lingkaran

Rumus Bangun Datar

Rumus Persegi

Luas = Sisi (s)2
Keliling = Sisi (s) x 4

Rumus Persegi Panjang

Luas = Panjang (p) x Lebar (l)
Keliling = Panjang (p) x 2 + Lebar (l) x 2

Rumus Segitiga

Luas = ½ x Alas (a) x Tinggi (t)
Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)

Rumus Jajar Genjang

Luas = Alas (a) x Tinggi (t)

Rumus Trapesium

Luas = ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi (t)

Rumus Layang-layang

Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2

Rumus Belah Ketupat

Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2

Rumus LingkaranBangun Datar merupakan bangun dua dimensi. Satuan-satuan yang biasanya digunakan adalah :

Satuan Panjang: { kilometer (km), meter (m), centimeter (cm), dll } dan
Satuan Luas :{ kilometer persegi (km2), hektometer persegi (hm2/ hektar), meter persegi (m2), dll }.

Satuan Panjang biasa digunakan untuk panjang sisi-sisi bangun datar dan keliling bangun datar. Sedangkan Satuan Luas digunakan untuk luas bangun datar.

Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.

Nama-nama Bangun Datar

* Persegi
* Persegi Panjang
* Segitiga
* Jajar Genjang
* Trapesium
* Layang-layang
* Belah Ketupat
* Lingkaran

Rumus Bangun Datar

Rumus Persegi

Luas = Sisi (s)2
Keliling = Sisi (s) x 4

Rumus Persegi Panjang

Luas = Panjang (p) x Lebar (l)
Keliling = Panjang (p) x 2 + Lebar (l) x 2

Rumus Segitiga

Luas = ½ x Alas (a) x Tinggi (t)
Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)

Rumus Jajar Genjang

Luas = Alas (a) x Tinggi (t)

Rumus Trapesium

Luas = ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi (t)

Rumus Layang-layang

Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2

Rumus Belah Ketupat

Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2

Rumus Lingkaran

Luas = π (pi) x jari-jari (r)2


Bangun Datar merupakan bangun dua dimensi. Satuan-satuan yang biasanya digunakan adalah :

Satuan Panjang: { kilometer (km), meter (m), centimeter (cm), dll } dan
Satuan Luas :{ kilometer persegi (km2), hektometer persegi (hm2/ hektar), meter persegi (m2), dll }.

Satuan Panjang biasa digunakan untuk panjang sisi-sisi bangun datar dan keliling bangun datar. Sedangkan Satuan Luas digunakan untuk luas bangun datar.

Jenis bangun datar bermacam-macam, antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, jajar genjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat, dan lingkaran.

Nama-nama Bangun Datar

* Persegi
* Persegi Panjang
* Segitiga
* Jajar Genjang
* Trapesium
* Layang-layang
* Belah Ketupat
* Lingkaran

Rumus Bangun Datar

Rumus Persegi

Luas = Sisi (s)2
Keliling = Sisi (s) x 4

Rumus Persegi Panjang

Luas = Panjang (p) x Lebar (l)
Keliling = Panjang (p) x 2 + Lebar (l) x 2

Rumus Segitiga

Luas = ½ x Alas (a) x Tinggi (t)
Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)

Rumus Jajar Genjang

Luas = Alas (a) x Tinggi (t)

Rumus Trapesium

Luas = ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi (t)

Rumus Layang-layang

Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2

Rumus Belah Ketupat

Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2

Rumus Lingkaran

Luas = π (pi) x jari-jari (r)2

Rumus substitusi biasanya sering kali ditemukan dalam pelajaran matematika. Rumus Substitusi ini terdapat dalam materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Contoh rumusnya adalah : 2x - 3y = 2, 5x + 2y = 24

Penyelesaian : 2x - 3y = 2, y = (2x - 2) : 3


[sunting] Rumus Eliminasi

Rumus ini juga termasuk rumus yang terdapat pada Sistem Persamaan Linear Dua Variabel atau lebih singkatnya disebut dengan sebutan SPLDV. Rumus matematika ini lebih gampang cara penyelesaiannya dibandingkan dengan rumus substitusi yang berada di atas, karena caranya lebih singkat dibandingkan dengan rumus substitusi yang lebih panjang lagi.

Penyelesaian

2x - 3y = 2 . 2

4x - 10y= -8 -

4x - 6y = 4

4x - 10y= -8 -

4y = 4

y= 1

Selain rumus substitusi dan rumus eliminasi dalam Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ini, ada juga rumus penyelesaian SPLDV yang lainnya, yaitu rumus grafika. Rumus grafika ini menggunakan himpunan penyelesaian dan memindahkan himpunan penyelesaian tersebut dalam sebuah grafik yang bernama diagram cartesius yang saat ini sering ditemukan dalam profit/bidang pekerjaan kantoran. Dalam memasukkan himpunan penyelesaian kepada diagram cartesius, angka pertama yang berada dalam himpunan penyelesaiannya harus dimasukkan dulu atau yang sering kita sebut absis (x) kemudian masukkan angka ordinat (y) ke diagram cartesius yang telah dibuat oleh penggaris.

Fungsi eksponensial
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Fungsi eksponensial adalah salah satu fungsi yang paling penting dalam matematika. Biasanya, fungsi ini ditulis dengan notasi exp(x) atau ex, dimana e adalah basis logaritma natural yang kira-kira sama dengan 2.71828183.
Fungsi eksponensial (merah) terlihat hampir mendatar horizontal (naik secara sangat perlahan) untuk nilai x yang negatif, dan naik secara cepat untuk nilai x yang positif.

Sebagai fungsi variabel bilangan real x, grafik ex selalu positif (berada diatas sumbu x) dan nilainya bertambah (dilihat dari kiri ke kanan). Grafiknya tidak menyentuh sumbu x, namun mendekati sumbu tersebut secara asimptotik. Invers dari fungsi ini, logaritma natural, atau ln(x), didefinisikan untuk nilai x yang positif.

Secara umum, variabel x dapat berupa bilangan real atau bilangan kompleks, ataupun objek matematika yang lain; lihat definisi formal dibawah ini.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Sifat-sifat
* 2 Turunan dan persamaan diferensial
* 3 Definisi formal
* 4 Nilai numerik

[sunting] Sifat-sifat

Dengan menggunakan logaritma natural, fungsi eksponensial yang lebih generik dapat didefinisikan. Fungsi

\!\, a^x=e^{x \ln a}

yang terdefinisikan untuk a > 0, dan semua bilangan real x, disebut juga fungsi eksponensial dengan basis a.

Perlu diperhatikan bahwa persamaan tersebut berlaku pula untuk a = e, karena

\!\, e^{x \ln e}=e^{x \cdot 1}=e^x.

Fungsi eksponensial dapat "menterjemahkan" antara dua macam operasi, penjumlahan dan pengkalian. Ini dapat dilihat dari rumus-rumus eksponen sebagai berikut:

\!\, a^0 = 1
\!\, a^1 = a
\!\, a^{x + y} = a^x a^y
\!\, a^{x y} = \left( a^x \right)^y
\!\, {1 \over a^x} = \left({1 \over a}\right)^x = a^{-x}
\!\, a^x b^x = (a b)^x

Rumus-rumus diatas berlaku untuk semua bilangan real positif a dan b dan semua bilangan real x dan y. Ekspresi yang mengandung pecahan dan pengakaran pada umumnya dapat disederhanakan dengan menggunakan notasi eksponensial, karena:

{1 \over a} = a^{-1}

dan, untuk semua a > 0, bilangan real b, dan bilangan bulat n > 1:

\sqrt[n]{a^b} = \left(\sqrt[n]{a}\right)^b = a^{b/n}

[sunting] Turunan dan persamaan diferensial

Pentingnya fungsi eksponensial dalam matematika dan ilmu-ilmu lainnya adalah karena sifat turunannya.

{d \over dx} e^x = e^x

Dengan kata lain, fungsi ex jika diturunkan, hasilnya adalah fungsi itu sendiri. Sifat "ketidakmempanan untuk diturunkan" ini sangat unik, karena hanya fungsi inilah yang mempunyai sifat seperti ini. Sifat fungsi ini dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

* Kemiringan (gradien) grafik fungsi ini pada semua titiknya sama dengan nilai fungsi pada titik tersebut.
* Bertambahnya nilai fungsi pada x sama dengan nilai fungsi pada x
* Fungsi ini merupakan solusi dari persamaan diferensial y' = y.

Dalam ilmu-ilmu terapan, banyak persamaan diferensial yang menghasilkan fungsi eksponensial, antara lain persamaan Schrödinger, persamaan Laplace, dan persamaan untuk gerakan harmonis sederhana.

Untuk fungsi eksponensial dengan basis-basis lain (yang bukan e):

{d \over dx} a^x = (\ln a) a^x

jadi, semua fungsi eksponensial adalah perkalian turunannya sendiri dengan sebuah konstanta.

[sunting] Definisi formal

Fungsi eksponensial ex dapat didefinisikan menurut beberapa definisi yang ekivalen, sebagai deret tak terhingga. Beberapa definisi tersebut antara lain:

e^x = \sum_{n = 0}^{\infty} {x^n \over n!} = 1 + x + {x^2 \over 2!} + {x^3 \over 3!} + {x^4 \over 4!} + \cdots

atau sebagai limit berikut ini:

e^x = \lim_{n \to \infty} \left( 1 + {x \over n} \right)^n.

Dalam definisi diatas, n! adalah faktorial dari n, dan x dapat berupa bilangan real, bilangan kompleks, ataupun konsep-konsep matematika lainnya yang kompleks, seperti matriks bujursangkar.

[sunting] Nilai numerik

Untuk mendapatkan nilai numerik dari fungsi eksponensial, deret tak terhingga diatas dapat ditulis menjadi:

e^x = {1 \over 0!} + x \, \left( {1 \over 1!} + x \, \left( {1 \over 2!} + x \, \left( {1 \over 3!} + \cdots \right)\right)\right)
= 1 + {x \over 1} \left(1 + {x \over 2} \left(1 + {x \over 3} \left(1 + \cdots \right)\right)\right)

Jika x lebih kecil dari 1, maka ekspresi diatas akan menemukan nilai numerik fungsi pada titik yang dicari dengan cepat.

Logaritma
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Grafik logaritma terhadap basis yang berbeda. merah adalah terhadap basis e, hijau adalah terhadap basis 10, dan ungu adalah terhadap basis 1.7. Perhatikan bahwa grafik logaritma terhadap basis yang berbeda selalu melewati titik (1,0)

Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan.

Rumus dasar logaritma:

bc= a ditulis sebagai blog a = c (b disebut basis)

Beberapa orang menuliskan blog a = c sebagai logba = c.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Basis
* 2 Notasi
* 3 Mencari nilai logaritma
* 4 Rumus
* 5 Kegunaan logaritma
o 5.1 Sains dan teknik
o 5.2 Penghitungan yang lebih mudah
o 5.3 Kalkulus
* 6 Penghitungan nilai logaritma
* 7 Lihat pula

[sunting] Basis

Basis yang sering dipakai atau paling banyak dipakai adalah basis 10, e≈ 2.71828... dan 2.

[sunting] Notasi

* Di Indonesia, kebanyakan buku pelajaran Matematika menggunakan notasi blog a daripada logba. Buku-buku Matematika berbahasa Inggris menggunakan notasi logba
* Beberapa orang menulis ln a sebagai ganti elog a, log a sebagai ganti 10log a dan ld a sebagai ganti 2log a.
* Pada kebanyakan kalkulator, LOG menunjuk kepada logaritma berbasis 10 dan LN menunjuk kepada logaritma berbasis e.
* Pada beberapa bahasa pemrograman komputer seperti C,C++,Java dan BASIC, LOG menunjuk kepada logaritma berbasis e.
* Terkadang Log x (huruf besar L) menunjuk kepada 10log x dan log x (huruf kecil L) menunjuk kepada elog x.

[sunting] Mencari nilai logaritma

Cara untuk mencari nilai logaritma antara lain dengan menggunakan:

* Tabel
* Kalkulator (yang sudah dilengkapi fitur log)

[sunting] Rumus

* xlog x = 1
* x^nlog xm = m/n
* blog x + blog y = blog (x.y)
* blog x - blog y = blog (x:y)
* (alog b)(blog c) = alog c
* b log xn = n.blog x
* b log x = klog x : klog b

[sunting] Kegunaan logaritma

Logaritma sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang pangkatnya tidak diketahui. Turunannya mudah dicari dan karena itu logaritma sering digunakan sebagai solusi dari integral. Dalam persamaan bn = x, b dapat dicari dengan pengakaran, n dengan logaritma, dan x dengan fungsi eksponensial.

[sunting] Sains dan teknik

Dalam sains, terdapat banyak besaran yang umumnya diekspresikan dengan logaritma. Sebabnya, dan contoh-contoh yang lebih lengkap, dapat dilihat di skala logaritmik.

* Negatif dari logaritma berbasis 10 digunakan dalam kimia untuk mengekspresikan konsentrasi ion hidronium (pH). Contohnya, konsentrasi ion hidronium pada air adalah 10−7 pada suhu 25 °C, sehingga pH-nya 7.

* Satuan bel (dengan simbol B) adalah satuan pengukur perbandingan (rasio), seperti perbandingan nilai daya dan tegangan. Kebanyakan digunakan dalam bidang telekomunikasi, elektronik, dan akustik. Salah satu sebab digunakannya logaritma adalah karena telinga manusia mempersepsikan suara yang terdengar secara logaritmik. Satuan Bel dinamakan untuk mengenang jasa Alexander Graham Bell, seorang penemu di bidang telekomunikasi. Satuan desibel (dB), yang sama dengan 0.1 bel, lebih sering digunakan.

* Skala Richter mengukur intensitas gempa bumi dengan menggunakan skala logaritma berbasis 10.

* Dalam astronomi, magnitudo yang mengukur terangnya bintang menggunakan skala logaritmik, karena mata manusia mempersepsikan terang secara logaritmik.

[sunting] Penghitungan yang lebih mudah

Logaritma memindahkan fokus penghitungan dari bilangan normal ke pangkat-pangkat (eksponen). Bila basis logaritmanya sama, maka beberapa jenis penghitungan menjadi lebih mudah menggunakan logaritma::
Penghitungan dengan angka Penghitungan dengan eksponen Identitas Logaritma
\!\, a b \!\, A + B \!\, \log(a b) = \log(a) + \log(b)
\!\frac{a}{b} \!\, A - B \!\, \log(\frac{a}{b}) = \log(a) - \log(b)
\!\, a ^ b \!\, A b \!\, \log(a ^ b) = b \log(a)
\!\, \sqrt[b]{a} \!\, \frac{A}{b} \!\, \log(\sqrt[b]{a}) = \frac{\log(a)}{b}

Sifat-sifat diatas membuat penghitungan dengan eksponen menjadi lebih mudah, dan penggunaan logaritma sangat penting, terutama sebelum tersedianya kalkulator sebagai hasil perkembangan teknologi modern.

Untuk mengkali dua angka, yang diperlukan adalah melihat logaritma masing-masing angka dalam tabel, menjumlahkannya, dan melihat antilog jumlah tersebut dalam tabel. Untuk mengitung pangkat atau akar dari sebuah bilangan, logaritma bilangan tersebut dapat dilihat di tabel, lalu hanya mengkali atau membagi dengan radix pangkat atau akar tersebut.

[sunting] Kalkulus

Turunan fungsi logaritma adalah

\frac{d}{dx} \log_b(x) = \frac{1}{x \ln(b)} = \frac{\log_b(e)}{x}

dimana ln adalah logaritma natural, yaitu logaritma yang berbasis e. Jika b = e, maka rumus diatas dapat disederhanakan menjadi

\frac{d}{dx} \ln(x) = \frac{1}{x}.

Integral fungsi garitma adalah

\int \log_b(x) \,dx = x \log_b(x) - \frac{x}{\ln(b)} + C = x \log_b \left(\frac{x}{e}\right) + C

Integral logaritma berbasis e adalah

\int \ln(x) \, dx= x \ln(x) - x + C\,

[sunting] Penghitungan nilai logaritma

Nilai logaritma dengan basis b dapat dihitung dengan rumus dibawah ini.

\log_b(x) = \frac{\log_e(x)}{\log_e(b)} \qquad \mbox{ or } \qquad \log_b(x) = \frac{\log_2(x)}{\log_2(b)}

Sedangkan untuk logaritma berbasis e dan berbasis 2, terdapat prosedur-prosedur yang umum, yang hanya menggunakan penjumlahan, pengurangan, pengkalian, dan pembagian.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

hanacaraka

Klasifikasi

Aksara Jawa Hanacaraka termasuk ke dalam kelompok turunan aksara Brahmi, sebagaimana semua aksara Nusantara lainnya. Aksara ini memiliki kedekatan dengan aksara Bali. Aksara Brahmi sendiri merupakan turunan dari aksara Assyiria.

[sunting] Kelompok aksara

Pada bentuknya yang asli, aksara Jawa Hanacaraka ditulis menggantung (di bawah garis), seperti aksara Hindi. Namun demikian, pengajaran modern sekarang menuliskannya di atas garis.

Aksara Jawa Hanacaraka memiliki 20 huruf dasar, 20 huruf pasangan yang berfungsi menutup bunyi vokal, 8 huruf "utama" (aksara murda, ada yang tidak berpasangan), 8 pasangan huruf utama, lima aksara swara (huruf vokal depan), lima aksara rekan dan lima pasangannya, beberapa sandhangan sebagai pengatur vokal, beberapa huruf khusus, beberapa tanda baca, dan beberapa tanda pengatur tata penulisan (pada).

[sunting] Huruf dasar (aksara nglegena)

Pada aksara Jawa hanacaraka baku terdapat 20 huruf dasar (aksara nglegena), yang biasa diurutkan menjadi suatu "cerita pendek":

* ha na ca ra ka
* da ta sa wa la
* pa dha ([dha]) ja ya nya ([ɲa])
* ma ga ba tha ([ʈa]) nga ([ŋa])

Berikut ini adalah aksara nglegena:

[sunting] Huruf pasangan (pasangan)

Pasangan dipakai untuk menekan vokal konsonan di depannya. Sebagai contoh, untuk menuliskan mangan sega akan diperlukan pasangan untuk "se" agar "n" pada mangan tidak bersuara. Tanpa pasangan "s" tulisan akan terbaca manganasega.

Tatacara penulisan Jawa Hanacaraka tidak mengenal spasi, sehingga penggunaan pasangan dapat memperjelas kluster kata.

Berikut ini adalah daftar pasangan:
Berkas:03PasanganHanacaraka.JPG

[sunting] Huruf utama (aksara murda)

Berkas:04AksaraMurda.JPG


[sunting] Huruf vokal depan (aksara swara)

Berkas:06AksaraSwara.JPG

Berkas:07ContohAksaraSwara.JPG

[sunting] Huruf tambahan (aksara rèkan)

Berkas:08AksaraRekan.JPG

[sunting] Sandhangan

[sunting] Tanda-tanda penulisan (pada)

[sunting] Perbandingan aksara Jawa dan aksara Bali
Hanacaraka gaya Jawa, aksara-aksara dasar

Hanacaraka gaya Bali, aksara-aksara dasar
Hanacaraka gaya Jawa, aksara-aksara dasar Hanacaraka gaya Bali, aksara-aksara dasar

[sunting] Penggunaan aksara Hanacaraka

Aksara hanacaraka masih diajarkan di sekolah-sekolah di wilayah berbahasa Jawa sampai sekarang, sebagai bagian dari muatan lokal. Walaupun demikian, penggunaannya dalam surat-surat penting, surat kabar, televisi, media luar ruang, dan sebagainya sangatlah terbatas. Penguasaan aksara ini dianggap penting untuk mempelajari naskah-naskah lama, tetapi tidak terlihat usaha untuk menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari. Usaha-usaha revivalisasi bersifat simbolik dan tidak fungsional, seperti pada penulisan nama jalan atau kampung. Salah satu penghambatnya adalah tidak adanya usaha ke arah pengembangan tipografi aksara ini.

[sunting] Integrasi Hanacaraka ke dalam sistem informasi komputer

Usaha-usaha untuk mengintegrasikan aksara ini ke sistem informasi elektronik telah dilakukan sejak 1983 oleh peneliti dari Universitas Leiden (dipimpin Willem van der Molen). Integrasi ini diperlukan agar setiap anggota aksara Jawa memiliki kode yang khas yang diakui di seluruh dunia.

Jeroen Hellingman mengajukan proposal untuk mendaftarkan aksara ini ke Unicode pada pertengahan tahun 1993 dan Maret 1998. Selanjutnya, Jason Glavy membuat "font" aksara Jawa yang diedarkan secara bebas sejak 2002 dan mengajukan proposal pula ke Unicode. Teguh Budi Sayoga pada tahun 2004 telah pula membuat suatu font aksara Jawa untuk Windows (disebut "Hanacaraka") berdasarkan ANSI.

Baru sejak awal 2005 dilakukan usaha bertahap yang nyata untuk mengintegrasikan aksara Jawa ke dalam Unicode setelah Michael Everson membuat suatu code table sementara untuk didaftarkan kelak. Kelambatan ini terjadi karena kurangnya dukungan dari masyarakat pengguna aksara ini. Baru semenjak masa ini mulai terhimpun dukungan dari masyarakat pengguna. Berdasarkan proses pengajuan, aksara Jawa akan dimasukkan ke dalam Unicode versi 5.2 (tergabung dalam Amandemen 6) yang dijadwalkan keluar pada paruh akhir 2009.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

belekan

Mengobati belekan??

Hal ini saya bahas lantaran salah seorang teman saya setiap bangun tidur mengalami belekan, istilah sok kerennya konjungtivitas.

Belekan merupakan radang konjungtiva,sisi dalam kedua kelopak mata yang menutupi sisi putih pada mata, nah ada beberapa penyebab belekan:

* Reaksi alergis terhadap debu, spora jamur, ketombe, atau kontak langsung dengan air or kosmetik yang mengandung zat klorine.
* Belekan karena bacterial, dicirikan dengan kotoran yang berwarna kekuningan agak mirip seperti isi jerawat pokoknya yaa gitu dech!! Hehehe, untuk masalah seperti ini bisa sedikit kita atasi kompres dengan air hangat tambahkan minyak anti biotik pada air hangatnya, atau obat tetes untuk bakteri, karena banyaknya jenis bakreri yang ada maka untuk lebih enaknya dapat langsung bertanya kepada dokter, jika diatasi dengan teratur belekan jenis ini dapat hilang dalam waktu 2 – 3 hari
* Konjungtif viral (belekan viral) ini terjadi akibat komplikasi flu dan pilek hal ini sedikit menghasilkan kotoran hitam, tapi lebih banyak keluar air di banding konjungtif bakteri sehingga jika bangun tidur mata akan sangat rapat dan sulit untuk terbuka, hal ini biasanya terjadi jika antibiotika tidak bekerja sepenuhnya, maka diperlukan 2 – 3 minggu untuk menghilangkan belekan ini.

Nah ini beberapa tips untuk menghilangkan belekan:

* Jangan menyentuk mata dengan jari, karena banyak kuman yang menenpel pada jari tangan, jika terjadi gatal gunakan kain lembtu untuk mengusapnya.
* Dengan mata terpejam basuhlah kelopak mata dengan air hangat, INGAT!!! Air hangat bukan air panas jika terlalu panas justru akan menyebabkan iritasi, hal ini untuk melunakan dempetan mata dan menghilangkan kotoran sisa belekan yang masih menempel pada kelopak mata usapkan 3 – 4 kali sehari setidaknya 5 mnt.
* Gunakan obat tetes untuk mengurangi iritasi dan rasa gatal pada mata
* Untuk yang agak ganjen hindari pemakaian tatarias di daerah mata sampai infeksi bisa benar- benar bia dihilangkan
* Jangan dulu menggunakan kontak lens jika masih infeksi
* Seringlah mencuci tangan karena secara tidak sadar per hari kita menyentuh daerah mata sekitar +10x
* Jika dalam 2 – 3hari mata semakin tidak nyaman dan sensitive terhadap cahaya, cobalah untuk istirahatkan mata anda (maksudnya tidurlah yang cukup) min 6 jam, jika masih kedokter dunks!!!

Cuma sekedar tips untuk mencegah apabila ada yang punya masalah belekan saat bangun pagi, mudah- mudahan berguna yaa..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

hidup lagi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

kiamat

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS